JURNAL PERCOBAAN 7 ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID)


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II


NAMA           : INDAH
NIM                : RSA1C117005

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

PERCOBAAN 7

I.         Judul                   : Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)
II.      Hari/Tanggal      : Rabu, 23 Oktober 2019
III.   Tujuan                :
  Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1.        Dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya senyawa alkaloid
2.        Dapat mengnal sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik

IV.   Landasan Teori
Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan yang biasa ditemukan di kopi, teh, cokelat, dan minuman seperti coca-cola. Kafein termasuk kelompok alkaloid golongan purin, di mana strukturnya banyak mengandung N yang terikat dalam struktur. Kafein memiliki efek fisiologis kalau terdapat dalam darah yaitu bersifat stimulant. Mengisolasi kafein dari bahan alam misalnya daun teh termasuk mudah karena mudah larut dalam air panas dan lebih larut lagi dalam kloroform. Kadarnya sampai 2-5% dalam daun teh, dalam kopi 0,1-1,7% dan cokelat 0,1-0,8%. Ekstraksi kafein dari daun teh lebih sulit karena kafein yang terdapat dalam daun terdapat bersama-sama dengan senyawa lain misalnya tannin (turunan adigaloilglukosa) yang tak larut dalam air dan sukar dipisahkan dari alkaloid. Untuk tannin direaksikan dengan kalsium karbonat membentuk garamnya (Tim Kimia Organik, 2019).
Alkaloid dapat dikalsifikasikan berdasarkan sumber dan gugus fungsi yang dikandungnya. Menurut Hegnauer, alkaloid digolongkan menjadi 3 yaitu alkaloid sesungguhnya, protoalkaloid dan psudoalkaloid.  Dan juga alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Refluks, salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu senyawa, baik organic maupun anorganik. Umunya digunakan untuk mensintesis senyaw-senyawa yang mudah menguap atau volatile. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi (Slamet,1989).
Secara umum, untuk golongan senyawa alkaloid memiliki sifat-sifat antara lain alkaloid biasanya berbentuk Kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organic misalnya seperti etanol, eter dan kloroform. Alkaloid juga bersifat basa yang pada umumnya berasa pahit, dan juga bersifat racun yang mempunyai efek fisiologis, serta optis aktif.  Alkaloid memiliki sifat fisiologis yang menonjol dan juga sering digunakan secara luas dalam bidang pengobatan (Muderawan,2002).
Kafein yang merupakan bagian dari kelompok senyawa metilsantin, sedangkan bagian lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang salah satu sember utamanya adalah dari kopi. Kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memoripada otak (Fulder,2004).
Kopi merupakan sumber dati kafein, dimana kafein adalah senyawa alkaloid yang bersifat merangsang. Kafein juga banyak memiliki manfaat dan telah banyak digunakan dalam dunia kesehatan atau medis. Kafein yang merupakan bagian datri kelompok senyawa metilsantin. Kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal pada otak supaya lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak. Rumus kimia dari kafein itu sendiri adalah C8H10N4O2. Kafein murni memiliki bentuk seperti kristtal panjang, bewarna putih, tidak berbau dan rasanya pahit. Didalam biji kopi kafein berfungsi sebagai unsure rasa dan aroma. Dimana kafein murni mempunyai berat molekul 194,19 gr, dengan titik leleh 236C dan titik didih 178C (Aisyah,2013).

V.      Alat dan Bahan
5.1    Alat
a)    Corong pisah 500ml
b)   Erlenmeyer
c)    Corong buchner
d)   Pemanas mantel
e)    Gelas kimia 500ml
f)    Corong gelas
5.2    Bahan
a)    Kalsium karbonat serbuk
b)   Petroleum benzene
c)    Reagen wagner
d)   Kloroform
e)    Larutan NaOH 5%
f)    Benzene
g)   Reagen dragendorf
h)   Ca(OH)2

VI.   Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.        Dimasukkan 25 gr teh kering, 250 ml air dan 25 gr CaCO3 ke dalam Erlenmeyer 500 ml.
2.        Dipanaskan di atas uap air selama 20 menit sambil diaduk.
3.        Didinginkan lalu disaring.
4.        Dipindahkan larutan air ke dalam corong pisah 500 ml.
5.        Didinginkan dan lakukan ekstraksi dua kali masing-masing dengan 25 ml kloroform atau metilen klorida. Dengan hati-hati selama 5-10 menit. Jika terjadi emulsi yang sukar dipisahkan, coba tambahkan sedikit pelarut lagi.
6.        Dibiarkan beberapa saat sampai terpisahkan dua lapisan.
7.        Ditampung seluruh lartan kloroform ke dalam tabung destilasi di atas penangas air, sampai diperoleh larutan jenuhnya yang mungin berwarna hijau.
8.        Didinginkan secara bertahap sampai terbentuk kristalnya sebanyak mungkin.
9.        Dilakukan kristalisasi dengan melarutkannya dalam 5 ml benzene panas dan tambahkan 10 ml petroleum benzene.
10.    Dipisahkan Kristal dengan penyaringan vakum menggunakan corong Buchner.
11.    Dilakukan rekkristalisasi tahap dua dengan menggunakan campuran pelarut yang  sama.
12.    Ditimbang dan tentukan titik lelehnya (sekitar 225-250oC).

Video terkait praktikum ini:
Pertanyaan:
1.    Apakah fungsi pengadukan pada saat larutan dipanaskan? Apakah pengadukan ini adalah salah satu faktor yang membuat terbentuknya dua lapisan larutan nantinya?
2.    Pada percobaan kali ini kita melakukan kristalisasi dengan melarutkan kristal dalam benzene panas. Apakah kristalisasi dengan benzene panas ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan percobaan kali ini? Bagaimana jika kita menggunakan larutan benzene biasa?
3.    Simplisia yang digunakan pada percobaan kali ini adalah teh kering. Bagaimana jika kita mengeringkannya di bawah sinar matahari dengan tujuan agar teh ini cepat kering?

Komentar

  1. hr. yuniarccih
    3. sebaiknya teh tidak dikeringkan dibawah sinar matahari. karena kandungan alkaloid yang ada dalam teh dapat rusak.
    alkaloid merupakan senyawa metablisme sekunder yang mudah rusak apabila terkena sinar.

    BalasHapus
  2. 2. iya. jika benzene yang digunakan adalah benzen biasa nantinya kristal yang akan dilarutkan tidak semua larut sehingga akan mempengaruhi hasil

    BalasHapus
  3. 1. fungsi pengadukan dari percobaan ini yaitu supaya simplisia dengan pelarut itu bereaksi dengan sempurna dengan melalui pemanasan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer