LAPORAN PERCOBAAN 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)
PERCOBAAN 4
VII. Data Pengamatan
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
Dikocok asam salisilat 28 gr + methanol 81ml + asam sulfat pekat 8 ml di dalam labu
dasar bulat.
|
Larutan berwarna bening
|
Direfluks selama 1,5 jam, dibiarkan campuran menjadi dingin kemudian
didestilasi dan dinginkan larutan lalu
dimasukkan
ke dalam corong pisah + 250ml air kocok kuat-kuat.
|
Terbentuknya 2 lapisan zat cair
Lapisan bawah (ester)
|
Dialirkan lapisan ester + NaHCO3 + anhidrida magnesium sulfat.
|
Hingga lapisan ester bebas asam
|
Dikeringkan selama 30menit
|
Ester salisilat kering
|
Saring dan filtratnya langsung ditampung dalam labu
destilasi, kemudian destilasi diatas penangas dan didinginkan.
|
Larutan berwarna bening dan aroma bau khas seperti balsam.
|
VII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu percobaan Pembuatan Senyawa Organik Ester
Metil Salisilat (Minyak Gandapura), kami lakukan hingga prosedur akhir. Pada
percobaan ini kami mensintesis metil salisilat dengan mereaksikan asam
salisilat dan metanol serta menambahkannya dengan asam sulfat pekat sebagai
katalisatornya.
Perlakuan pertama yang kami lakukan yaitu memasukkan 28 gr asam salisilat,
81 ml metanol dan 8 ml asam sulfat pekat yang kemudian kami kocok. Kami melengkapi
labu dengan pendingin air, lalu kami destilasi dan kemudian kami diamkan hingga
campuran menjadi dingin. Di sini seharusnya kami melakukannya dengan refluks,
berhubung di laboratorium kami alat refluksnya bocor jadi kami melakukannya
dengan destilasi. Lalu kami destilasi kembali untuk mengeluarkan sisa metanol
dan memanaskan di atas penangas air. Setelah metanol habis terdestilasi, kami
hentikan destilasinya dan kami biarkan larutan tersebut dingin.
Selanjutnya larutan yang awalnya di labu destilat tadi kami pindahkan ke
dalam corong pisah yang kemudian kami campurkan dengan 250 ml air lalu kami kocok
kuat-kuat agar terbentuk 2 lapisan zat cair. Kemudian kami pisahkan lapisan
natrium salisilat yang terbentuk dan air yang tersisa sehingga yang tersisa
hanya metil slisilat. Natrium salisilat tebentuk dari hasil reaksi antara
natrium bikarbonat dan salisilat yang berfungsi untuk menarik sisa air yang
terdapat pada sample.
Alirkan lapisan ester (lapisan
bawah) ke dalam labu destilat, sampai bebas asam tambahkan larutan jenuh NaHCO3,
di mana NaHCO3 nya itu sendiri untuk menarik zat pengotor dan
dimaksukkan untuk menetralkan kelebihan asam ataupun sisa asam setelah reaksi
berlangsung. Kemudian kami menambahkan anhidrida magnesium sulfat untuk
mengeringkan ester salisilat selama 30 menit, saring dan filtratnya langsung
ditampung dalam labu destilasi, kemudian destilasi di atas penangas air. Kami menambahkan
batu didih ke dalam gelas kimia yang berisi air di mana labu destilat
diletakkan di atasnya. Batu didih ini berfungsi untuk mencegah letupan pada proses
pemanasan ini. Selain itu kami juga menutup celah kondensor dengan aluminium
foil yang berfungsi untuk mencegah pelepasan uap selama proses pemanasan dan
juga untuk mengetahui aroma dari metill salisilat yang terbentuk. Setelah
larutan didestilasi maka akan tercium bau khas seperti balsam, maka saat itu kami
catat suhu pada waktu destilat ditampung dan terbentuk minyak gandapura. Tetapi
jika suhu masih jauh dibawa titik didih metil salsilat 115oC kita
murnikan kembali pada metli salisilat yang ditampung dengan mendestilasi lagi,
kemudian periksa indeks bias metil salisilat yang murni ini.
VIII. Pertanyaan Pasca Praktikum
1.
Pada percobaan kali ini kita
menambahkan NaHCO3 dan anhidrida magnesium pada lapisan bawah (ester). Menurut
anda apakah bisa jika kita langsung menambahkan anhidrida magnesium saja tanpa
menambahkan NaHCO3 tersebut?
2.
Pada prosedur seharusnya kita
menggunakan refluks, tetapi pada peraktikan yang kita lakukan kita tidak
menggunakan refluks tetapi menggantikannya dengan destilasi. Menurut anda
bagaimana dengan hasil yang kita dapatkan, apakah berpengaruh?
3.
Saat pemisahan dua lapisan zat
cair dicampurkan 250ml aquafes dan dikocok kuat-kuat. Bagaimana jika kita tidak
mengkocoknya secara kuat-kuat? Apakah tidak terbentuk dua lapisan zat cair
tersebut?
IX.
Kesimpulan
1. Reaksi esterifikasi adalah reaksi
yang mereaksikan sebuah devirat asam karboksilat (asam salisilat) dan alcohol
primer (methanol) pada suasana asam dengan katalis H2SO4
dengan suhu yang tinggi untuk menghasilkan senyawa utama berupa ester dan
produk samping berupa air.
2. Metil salisilat dapat diperoleh dari
sintesis asam salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4
pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.
XI.
Daftar Pustaka
Apryanti, Fini., 2016, Sintesis Metil Saisilat., Malang:
Universitas Brawijaya.
Fessenden dan Fessenden., 1981, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.,
Jakarta: Erlangga.
Irwandi., 2014, Experient’s of Organic Chemical.,
Jakarta: UIN Press.
Tim Kimia Organik., 2019, Penuntun Praktikum Kimia Organik II.,
Jambi: Universitas Jambi.
Firdaus.,
2009, Teknik Laboratorium dan Penuntun
Praktikum Kimia Organik., Makasar: Universitas Hasanuddin.
XII. Lampiran
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856
3. Menurut saya jika pada saat pemisahan larutan pada corong pisah tidak dilakukan dengan pengocokan yang kuat akan menyebabkan kedua larutan tidak homogen sehingga nantinya dikhawatirkan tidak bisa membentuk 2 lapisan. Jadi saat melakukan pemisahan harus disertai dengan pengocokan yang kuat.
BalasHapus1. tidak bisa,karena NaHCO3 ini akan menarik zat pengotor dan menetralkan kelebihan asam. jikakita hanya memasukkan magnesium saja tentu ester salisilat yang kita keringkan akan terdapat zat pengotor yang akan memungkinkan percobaan menjadi gagal
BalasHapus2. Tidak berpengaruh selama kita mengikuti prosedur pengerjaan yang benar walaupun kita mengganti nya dri refluks ke destilasi
BalasHapus